"Dalam hati Hafiz, ia menjadi seorang penjaga rahasia. Setiap senyuman, setiap cerita, semua dilipat rapat di balik senyumnya yang hangat. Dia begitu mencintai cewek itu, namun cewek itu hanya melihatnya sebagai tempat pelampiasan. Saat hatinya terluka, Hafiz tetap setia di sampingnya, mengeringkan air matanya dengan senyumnya sendiri.
Hafiz, sang Hafiz, tak pernah berharap cewek itu menjadi miliknya, karena ia hanya ingin melihatnya bahagia. Walau tak mendapatkan cinta yang diinginkan, dia rela merelakan segalanya. Ia tahu, bahwa ketulusan cintanya akan membawa kebahagiaan, bahkan tanpa dia di sisinya.
Mungkin cewek itu tak pernah tahu tentang perasaannya, dan mungkin Hafiz takkan pernah mengungkapkannya. Tapi dalam diamnya, Hafiz menjadi penjaga hati, menerima pahit getirnya cinta dengan senyuman, mengharapkan kebahagiaan cewek itu, walau cintanya tak terbalas."